Pertanyaan Tentang Komitmen

Sumber: Internet
Semua aktivitas kita bergantung pada niat. Sebuah ketetapan hati yang menentukan kualitas dari hasil kerja kita. Berkait dengan niat, komitmen dalam melakukan pekerjaan juga sesuatu yang mempengaruhi suatu aktivitas, dari awal hingga akhir. Ketika komitmen umumnya diartikan ‘sebagai janji untuk melakukan sesuatu’, atau ‘kesanggupan untuk bertanggungjawab terhadap hal yang dipercayakan’, berarti kita ini, para amilin dan amilat, adalah orang-orang yang menyanggupi memegang tanggung jawab untuk melayani mustahik yang dhuafa, agar kehidupan mereka kian hari semakin membaik.

Sebagai elemen kognitif, komitmen ini mempengaruhi banyak hal dalam kehidupan, bahkan dalam hubungan interpersonal seperti hubungan persahabatan atau hubungan dalam keluarga seperti antara suami dan istri atau antara anak dan orangtua. Komitmen membuat kita giat bekerja, tekun belajar, atau setia pada hubungan. Jika lembaga kita ini berkomitmen untuk membantu para mustahik mendapatkan kesejahteraan hidupnya, tentu kita yang tergabung didalamnya pun punya komitmen pada lembaga ini.

Komitmen yang sejalan dengan komitmen lembaga tentu akan memudahkan kita bekerja, mengejar hasil yang maksimal dari target-target yang telah disepakati. Komitmen kita akan membuat kita tidak lelah memperbaiki kualitas personal, baik dalam kerja maupun hubungan dengan rekan kerja atau atasan. Kita akan berusaha datang tidak terlambat ke kantor, ke rapat atau ke pengajian pekanan kantor, berusaha tidak melakukan kesalahan ketika membuat laporan, surat-surat, dan lainnya. Sehingga ketika kita tetap terlambat atau membuat kesalahan dalam bekerja, itu bukan hal yang kita remehkan sebagai kesalahan biasa.

Apabila kita satu komitmen dengan lembaga, kita akan memfokuskan keberhasilan kerja pada kerberhasilan mengangkat sebanyak-banyaknya mustahik ke tingkatan kesejahteraan lebih tinggi. Sehingga ukuran kerja kita tidak lagi berapa program yang berhasil kita gulirkan, tapi berapa mustahik yang terbantu hidupnya dari program yang kita buat khusus untuk mereka. Sukses bukan berhasilnya kita menselesaikan laporan kerja, melainkan seberapa efektif kerja kita bermanfaat bagi para mustahik.

Satu teori mendefinisikan komitmen organisasi sebagai suatu kekuatan yang bersifat relatif dari seseorang dalam mengidentifikasikan keterlibatan dirinya ke dalam bagian organisasi. Terlihat dari:

(1) Menerima nilai dan tujuan organisasi,
(2) Siap dan sedia untuk berusaha sungguh-sungguh atas nama organisasi,
(3) Mempertahankan diri menjadi bagian dari organisasi.

Jadi, ketika kita mendapati teman kerja kita bernilai hidup sesuai dengan nilai yang dimiliki lembaga, bekerja dengan sungguh-sungguh dan selalu berusaha menghasilkan yang terbaik demi kelangsungan manfaat yang menjadi tujuan lembaga, mungkin dia telah berkomitmen untuk bersama-sama menebar manfaat. Bagaimana dengan kita? Apa kabar komitmen kerja kita untuk perusahaan tempat kita bekerja?



(Zirlygita Jamil; Desember 2006)

Comments

Popular Posts