Delapan Lima Tiga
![]() |
si kakak pertama, dzakia, sekarang sudah 5 tahun 7 bulan jalan 8 bulan :D (Sumber: Pribadi) |
Delapan lima tiga ante
meridiem kata si pisi saia sewaktu tulisan ini mulai diketik.
Bingung memilihmilih tema yang akan dibahas kali ini, akhirnya sekedar mencoba terus menulis meski tidak ada ide. Belum, tepatnya. Yang penting terus ketik, ketik, dan ketik. Supaya huruf-huruf terus bermunculan di layar pisi saia ini.
Bingung memilihmilih tema yang akan dibahas kali ini, akhirnya sekedar mencoba terus menulis meski tidak ada ide. Belum, tepatnya. Yang penting terus ketik, ketik, dan ketik. Supaya huruf-huruf terus bermunculan di layar pisi saia ini.
Slice of Morning
Baiklah. Baru saja
terlintas untuk menceritakan kejadian pagi ini saja sebagai awal postingan. Daripada
ngga mostingmosting dengan alasan belum ada ide apalagi mut :) Jadi begini
cerita pagi ini :
Pagipagi itu,
sekitar jam 6-8 adalah saatnya adebayi berjemur. Siapa itu adebayi? Itu dibicarakan
di postingan lain saja ya. Yak! Sudah dapet satu ide bahasan, ya si adebayi itu
:D Jadi, adebayi pagi ini seperti hari-hari kemaren, pergi berjemur bersama
sang nenek. Karena rumah kami di dalam gang, pojok pula, maka untuk mengejar
matahari pagi sebelum jam 7 pagi kami harus pergi keluar gang :D
Sudah beberapa hari
ini kakakakak si adebayi ikut serta. Menemani nenek, menemani adebayi mereka,
berjemur. Kali ini, kakak pertama sibuk mencari kerudungnya. Dan akhirnya
menyamber kerudung sekolah karena kerudung reguler alias kerudung untuk pergi
ke luar rumah tidak berhasil ia temukan.
“hei, kakak..itu buat kerudung sekolah..ayo cari yang lain”, tegur saia menghentikan lari kecilnya dalam rangka mengejar rombongan berjemur.
“..itu gunanya kalau sepulang dari luar rumah, kerudung segera lipat kembali dan masukkan ke tempatnya di lemari..”, kata saia lagi panjang lebar :P
Mencari kerudung sambil
panic karena takut tertinggal tentu tidak berhasil baik. Apalagi si kakak baru
berusia lima tahun :D yang artinya masih harus belajar apa itu “mencari barang
dengan baik dan benar” :D
“kerudung ungu yang
baru dibeli kemaren, mana?”, Tanya saia.
“coba cari di rumah mama fe,” saran saia.
Mama fe itu tetangga saia. Kakak pertama si adebayi ini suka bermain disana dan kerap meninggalkan barangbarangnya disana. Belum lama si kakak membeli kerudung ke mama fe ini.
“coba cari di rumah mama fe,” saran saia.
Mama fe itu tetangga saia. Kakak pertama si adebayi ini suka bermain disana dan kerap meninggalkan barangbarangnya disana. Belum lama si kakak membeli kerudung ke mama fe ini.
Tak lama, mama fe
menelepon ke rumah. “..dia bilang mau
beli kerudung , warna ungu lagi..benar?”, Tanya mama fe sambil tertawatawa.
Ternyata si kakak
bukan mencari kerudungnya di rumah mama fe, malah menyampaikan pesan 'kreatif' bahwa saia memintanya membeli kerudung kembali. Mama fe curiga, karena pembelian
kerudung sebelumnya pun ada kisah tersendiri yang akhirnya membuat saia dan
mama fe bersepakat untuk langsung mengkonfirmasi satu sama lain jika ada
pesanan membeli kerudung dari anakanak saia :D
“..ngga, dia saia
minta cari kerudung ungunya di rumah mama fe, dengan pertimbangan barangkali
tertinggal disana…”, jawab saia sambil melirik ke si kakak yang duduk diamdiam
disebelah, sambil menyimak percakapan saia dengan mama fe.
Selesai menutup
telepon dari mama fe. “kakak…ngga boleh begitu ya, itu namanya berbohong, kan
kakak diminta cari kerudung, bukan beli kerudung…tidak baik begitu, jangan
ulangi…”, omel saia lagilagi panjang kali lebar :)
“…iya, mi…”, jawab
si kakak. Singkat.
Kita lihat lagi
besok. Kalau dia ulangi……ya dikasih tauk lagi. Lima tahun gitu loh….mesti
banyakbanyak dikasih tauk… :D
-Selatan Jakarta
Diantara waktu
mencuci dan menunggu nasi tanak. Alias ditulis disaat lapar :P
Comments