Kepala Empat
Menjelang kepala empat membuat saia jadi degdegan.
gini loh. kan konon katanya kita ini sesuai dengan kebiasaan yang kita lakukan. konon katanya yang lain bilang kita ini akan terlihat aselinya di atas 40 tahun...apa makin baik...apa makin buruk...ujungujungnya ya kepikiran soal goal hidup.
goal hidup saia ini, ginigini saia ingin hidup saia ditutup dengan baik, istilah khusnul khotimah, macam judul masjid tak jauh dari rumah saia. tapi kalau kebiasaan saia masih kurang baik, maka apa bisa saia makin hari makin baik ya. itu yang bikin saia degdegan loh pemirsa.
dikesempatan baik, saia diingatkan seorang guru ngaji kalo berbuat baik itu ngga perlu ngoyo (tau kan 'ngoyo'? ndak tau? aduh kasihan sekali) langsung besar porsinya. melainkan cukup saja ... namun SERING dilakukan, kalo bisa malah kontinyu. dikasih contoh, meski bersedekah satu juta sebulan sekali itu baik, tapi kalau kita lupaan mengeluarkan sedekah dan jadinya 'hanya' bersedekah dua juta sekalisekali kalo lagi inget, lebih baik kita sedekah kecil saja, seribu dua ribu, tapi dilakukan setiap hari.
contoh lainnya, membaca quran sehari 3juz memang bagus, tapi kalau kita letih lalu mogoknya lama karena lupa atau malasnya lebih besar kemungkinannya, lebih baik kita membaca quran cukup 1juz sehari. Berat? ya cicil saja 1 halaman sehari setiap shalat maghrib misalnya. sedikit tapi terusmenerus dilakukan. konon katanya lebih Tuhan sukai dari amalan besar sesekali kalo lagi 'bener' (#eh)
sebenarnya si konon katanya-ini sudah saia ketahui semenjak saia duduk di bangku sekolah menengah pertama. lakukan saja sedikit tapi kontinyu, begitu saia ulangulang, ingatkan diri sendiri. mudah mungkin untuk orang lain, tapi buat saia bahkan hingga hari ini, beberapa jam lagi menuju kepala empat ini- hal tersebut masih saja suka lupa saia terapkan. menyedihkan. patetik kalo kata orangorang kampung saia.
tapi ngga apalah. daripada kekeuh (tau kan 'kekeuh'? ndak tau? aduh kasihan sekali. sungguh kasihan) pingin kayak orang lain yang persisten..yang walk the talk...yang bisa membagi tujuan besar hidupnya jadi pencapaianpencapaian kecil sehingga mudah diselesaikan satu demi satu tahap demi tahap, saia memilih untuk mengakui saja dulu kalo buat saia pribadi sih, mengingatingat tujuan hidup saban hari dan memperbarui semangat lebih baik di tiap pagi itu lebih mudah dilakukan. selain penting.
hari ini saia berusaha camkan ke diri sendiri kalau tujuan saia hidup ini ngga lain dan ngga bukan adalah ingin khusnul khotimah. maka pagi ini saia berusaha memperbarui semangat untuk menyusun batubatu kecil sebagai pijakan ke arah itu. kecil aja ngga usah besar. teruskan kebaikan yang sudah dilakukan saja dulu ngga usah ada goal baru.
lalu banyakbanyak doa supaya itu jadi kebiasaan baik saia. bekal untuk 'pingin jadi baik' di harihari setelah 40 tahun nanti ini. sebentar lagi.
Kampung Pela, 30 November 2017, 08;59 AM
-saat seharusnya saia rapat di sekolah anak tapi lha kok ya malah mendapati diri ngeblog di depan komputer.
#ikipiye #salahsiapainisalahsiapa
Comments